Minggu, 12 Agustus 2012

Bagaimanakah Terjadinya Haid dan Kehamilan

Setiap wanita normal mempunyai lubang kemaluan (vagina), yaitu alat pergaulan kelamin. Alat ini berhubungan dengan alat kandungan (uterus). Di kiri kanan uterus terdapat pipa te­lur (tuba) dan masing-masing pipa telur bermuara di dalam rongga perut di muka indung telur (ovarium). Indung telur se­tiap bulan melepaskan sebuah telur.




Setiap pria normal mempunyai alat pergaulan kelamin, yakni zakar (penis) dengan dua biji kemaluan (testis), dan di dalam kedua biji ini diproduksi sel-sel mani (sperma).

Dalam keadaan tidak hamil, seorang wanita mengeluarkan darah dari kemaluannya pada waktu tertentu dan ini disebut haid. Haid biasanya terjadi tiap 28 sampai 35 hari sekali dan lamanya antara lima sampai tujuh hari.

Setiap wanita sehat, baik yang menikah maupun yang tidak menikah, akan mengalami tiga kejadian penting, yakni:
Pertama, pada waktu perawan berumur 13 sampai 14 tahun untuk pertama kalinya mengeluarkan darah me­lalui vagina. Kejadian ini disebut menarche.
Kedua, bila wanita mencapai umur lanjut, antara 40 sampai 50 tahun, maka pengeluaran hormon­-hormon kelamin mulai berkurang, sehingga da­tangnya haid tidak teratur, kadangkala dua sam­pai tiga bulan sekali dan lamanya pun tidak me­nentu. Masa ini disebut klimakterium.
Ketiga, akhirnya bald berhenti sama sekali dan masa itu disebut menopause.

Kira-kira dua minggu setelah haid, selaput lendir kandung­an mulai menebal, karena pengaruh beberapa zat yang disebut hormon. Kemudian bila tidak ada pembuahan artinya tidak ada sperma (sel mani dari pihak pria) yang masuk ke dalam alat kandungan, maka selaput lendir yang menebal tadi dilepaskan sehingga terjadilah pendarahan, yang disebut haid.

Setelah haid terjadi, selaput lendir yang menebal tadi meni­pis kembali, lalu lama-kelamaan terulang lagi penebalannya, sehingga setelah 28 sampai 35 hari dari haid pertama itu, bila ti­dak terjadi pembuahan maka alat kandungan akan melepas­kan lagi selaput lendirnya, sehingga kembali terjadi bald lagi. Demikian terjadi seterusnya dalam jangka waktu yang tertentu bagi setiap wanita yang tidak hamil.

Bila ada sperma yang masuk ke dalam vagina terus ke ute­rus, lalu melewati tuba masuk ke dalam rongga perut dan kebe­tulan ada sebuah telur yang matang yang dilepaskan, maka ter­jadilah pembuahan. Perpaduan sel telur dan sperma ini kemu­dian masuk lagi ke dalam alat kandungan dan bersarang di dalam selaput kandungan, sehingga dengan demikian wanita itu hamil.

Sel telur yang telah dibuahi oleh benih pria (sperma) lalu ber­sarang di dalam dinding rahim dan berkembang menjadi ber­macam jenis sel; ada sel yang akan berkembang menjadi syaraf dan otak, ada sel yang berkembang menjadi jantung, paru­paru, usus dan ada pula sel yang akan berkembang menjadi tu­lang dan kulit.

Sel-sel yang tersusun menjadi berbagai jenis itu disebut mu­digah, yang kemudian mudigah ini berkembang membentuk alat-alat tubuh yaitu otak, paru-paru, jantung, usus, alat kela­min, dan sebagainya, sehingga pada kehamilan 16 minggu se­mua alat tubuh dan ari-ari telah terbentuk sempurna. Pada ke­hamilan 16 minggu itu, mudigah tadi telah berbentuk manusia kecil, dan mulai saat ini mudigah itu disebut janin. Selama 24 minggu selanjutnya, janin berkembang terus untuk menyem­purnakan alat-alat tubuh dan memperbesar badan janin.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar