Sewaktu terjadinya persetubuhan, 60 sampai 100 juta sel mani
dimasukkan oleh zakar ke dalam vagina. Sperma yang masuk ke dalam vagina
itu meneruskan perjalanannya ke dalam rahim dan bila kebetulan ada
sebuah telur yang matang terjadilah pembuahan. Pada pembuahan, kepala
sel mani menembus sel telur dan bersatu dengan intinya. Ekor sperma
kemudian melepaskan diri. Sel telur yang telah dibuahi, kulit luarnya
akan mengeras sehingga tidak dapat ditembus oleh sel mani lain.
Inti dari sel telur yang telah dibuahi setelah 30 jam, akan membelah
menjadi dua bagian, satu besar dan satu bagian kecil serta setiap bagian
mengandung 23 kromosom. Bagian yang be sar tinggal tetap pada sel
telur, sedangkan bagian yang kecil bergerak ke arah kulit telur, di
sebut benda kutub.
Setelah
20 jam kemudian, terjadilah pembelahan kedua sehingga menjadi empat
sel, dan selanjutnya gumpalan sel yang telah berbelah itu melanjutkan
perjalanan ke dalam kandungan. Pembagian sel itu berl.angsung terus dan
setiap kali pembelahan jumlahnya menjadi dua kali lipat.
Tiga atau empat hari setelah terjadi pembuahan, maka gumpalan sel
itu disebut murola. Kemudian di dalam murola timbul rongga yang
mengandung cairan. Cairan itu membagi morula menjadi dua bagian. Sel
bagian luar membentuk mudigah (embrio) dan gumpalan sel bagian dalam
membentuk uri. Gumpalan sel itu pada saat ini disebut Blastosis,
berukuran sebesar pentol jarum. Lalu bagian kulit luar mengelupas dan
membenamkan diri ke dalam dinding kandungan. Selanjutnya mudigah
berkembang menjadi janin atau bayi.
Sumber : http://ibudanbayi.wordpress.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar