Minggu, 12 Agustus 2012

Proses Terbentuknya Bayi

Sewaktu terjadinya persetubuhan, 60 sampai 100 juta sel mani dimasukkan oleh zakar ke dalam vagina. Sperma yang masuk ke dalam vagina itu meneruskan perjalanannya ke dalam ra­him dan bila kebetulan ada sebuah telur yang matang terjadilah pembuahan. Pada pembuahan, kepala sel mani menembus sel telur dan bersatu dengan intinya. Ekor sperma kemudian mele­paskan diri. Sel telur yang telah dibuahi, kulit luarnya akan mengeras sehingga tidak dapat ditembus oleh sel mani lain.

 


Inti dari sel telur yang telah dibuahi setelah 30 jam, akan membelah menjadi dua bagian, satu besar dan satu bagian kecil serta setiap bagian mengandung 23 kromosom. Bagian yang be sar tinggal tetap pada sel telur, sedangkan bagian yang kecil bergerak ke arah kulit telur, di sebut benda kutub.

Setelah 20 jam kemudian, terjadilah pembelahan kedua se­hingga menjadi empat sel, dan selanjutnya gumpalan sel yang telah berbelah itu melanjutkan perjalanan ke dalam kandung­an. Pembagian sel itu berl.angsung terus dan setiap kali pembe­lahan jumlahnya menjadi dua kali lipat.

Tiga atau empat hari setelah terjadi pembuahan, maka gum­palan sel itu disebut murola. Kemudian di dalam murola timbul rongga yang mengandung cairan. Cairan itu membagi morula menjadi dua bagian. Sel bagian luar membentuk mudigah (em­brio) dan gumpalan sel bagian dalam membentuk uri. Gumpalan sel itu pada saat ini disebut Blastosis, berukuran sebesar pentol jarum. Lalu bagian kulit luar mengelupas dan membenamkan diri ke dalam dinding kandungan. Selanjut­nya mudigah berkembang menjadi janin atau bayi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar